Nama : moch elyas erwanto
Kelas : x-4
No abs : 21
Damar Kurung muncul saat Lebaran
“Inovasi baru ini untuk memenuhi keinginan anak-anak sekarang yang dipengaruhi mainan modern, sehingga bisa memberikan daya tarik kepada anak-anak maka pembuatan damar kurung perlu dilakukan penemuan-penemuan baru,’’ katanya.
Faizun cukup menyiapkan bambu untuk membuat damar kurung. Bambu itu diiris-iris untuk membuat sebuah kerangka, kemudian diisi aneka jenis gambar setelah gambar-gambar terpasang dibalut kertas minyak aneka warna. Pada poros diberi tempat lilin yang diikat kawat.
Nostalgia
Dikatakan Faizun, untuk sebuah damar kurung dijual Rp 20.000 ukuran besar. Sedangkan untuk ukuran relatif kecil hanya Rp 10.000. Harga itu, masih bisa ditawar.
Damar kurung biasanya dijual di sekitar pasar serta tempat-tempat keramaian untuk menarik pembeli. Sedangkan pembelinya tidak terbatas pada anak-anak saja, tetapi juga orang dewasa. Sebagian orang tua yang membeli damar kurung, mereka bisa mengenang masa bahagia waktu kecil. Sehingga keberadan damar kurung di depan rumah bisa memberikan inspirasi untuk nostalgia.
Damar kurung biasa digantung di depan rumah. Namun sekarang, banyak yang menggantikan api lilin dengan lampu listrik. Suasana Lebaranpun di kampung-kampung di kota Pekalongan menjadi meriah.
Lebaran tak lengkap tanpa hiasan damar kurung di depan rumah warga. Karena menambah suasana menjadi hidup pada malam hari. Hal ini yang mejadikan lampion tradisional itu masih tetap bertahan di Pekalongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.