Sabtu, 28 Agustus 2010

damar kurung

nama : venny kartika sari
kelas : X-4
absen : 35

keunikan gagasan:
Gara-gara kemaren malam iseng-iseng bikin lampu tidur (lampion), saya jadi teringat dengan Damar Kurung

keterangan :

Gara-gara kemaren malam iseng-iseng bikin lampu tidur (lampion), saya jadi teringat dengan Damar Kurung -lampion khas Gresik- yang biasanya saya beli setiap acara Padusan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sehingga pada waktu itu, puasa ramadhan serasa kurang afdol tanpa adanya damar kurung.

Setelah sempat bertahun-tahun tidak terperhatikan, kurang lebih pada tahun 90-sekian, damar kurung tiba-tiba menjadi heboh karena sering dipamerkan di beberapa kota dan dianggap sebagai karya seni sehingga membuat beberapa pejabat pusat bahkan Presiden menjadi tertarik. Seorang mbah Masmundari yang dilahirkan pada 4 Januari 1904 menjadi pelukis tunggal dibalik itu semua sampai akhirnya oleh Pemda Gresik, damar kurung dijadikan maskot kota Gresik.

2002-masmundari.gif damarkurung-kecil.jpg

Namun yang sangat disayangkan adalah kurangnya perhatian yang diberikan oleh Pemda Gresik. Sampai pada saat meninggalnya mbah Masmundari (Sabtu 24/12/2005) dalam usia 101 tahun, tidak terlihat usaha dari Pemda Gresik untuk berusaha melestarikan damar kurung kecuali menjadikannya sebagai maskot dan hanya sekedar menjadi pajangan di tiap perempatan jalan. Padahal dengan karakter lukisan damar kurung yang polos kekanak-kanakan dengan warna-warna terang, kemungkinan untuk melestarikan dengan mengenalkannya ke masyarakat semenjak usia dini lebih terbuka peluangnya.

Mungkin pada waktu padusan kemaren anda masih bisa menemukan penjual-penjual damar kurung terutama disekitar kompleks pemakaman Tlogo Pojok tapi kalo anda cermati maka anda akan menemukan gaya lukis -karakter- damar kurung itu sudah berubah, begitupun dengan permainan kombinasi warnanya. Hal itu dikarenakan kita dulu tidak sempat belajar pada mbah Masmundari -semasa hidup- sehingga yang terjadi adalah penjiplakan pola-pola lukisannya sekedar untuk memenuhi tuntutan pasar yang sebenarnya pun sudah jauh berkurang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.