Jumat, 27 Agustus 2010

wayang


NAMA: INTAN FIDYATUL FUAIDAH
KELAS: X-4
NO ABS: 13

KEUNIKAN GAGASAN:

Dilihat dari sudut pandang terminologi ada beberapa pendapat mengenai asal kata wayang. Pendapat pertama mengatakan wayang berasal dari kata wayangan­ atau bayangan yaitu sumber ilham, yang maksudnya yaitu ide dalam menggambar wujud tokoh. Sedangkan pada pendapat kedua mengatakan kata wayang berasal dari Wad dan Hyang, artinya leluhur.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Wayang berarti sesuatu yang dimainkan ki Dalang berupa gambar pahatan dari kulit binatang, melambangkan watak-watak manusia. Dalam Kamus Bahasa Sunda disebutkan bahwa wayang adalah boneka berbentuk manusia yang dibuat dari kulit atau kayu, dan lebih ditegaskan lagi pengertian wayang sama dengan sandiwara boneka.

Dalam pengertian luas wayang bisa mengandung makna gambar, boneka tiruan manusia yang terbuat dari kulit, kardus, seng, mungkin kaca-serat (fibre-glass), atau bahan dwimatra lainnya, dan dari kayu pipih maupun bulat torak tiga dimensi.

KEUNIKAN TEKNIK:

Cara 1:

a) Tampilkan gambar wayang dengan program pengolah gambar. Siapkan gambar untuk dicetak, perbesar/perkecil ukuran gambar sesuai dengan besar wayang yang diinginkan (misal cetak gambar gajah di A3, gambar kancil di A4). Cetak (print) gambar pada kertas biasa.

b) Dengan tidak mengubah setting pada langkah -a- , cetak gambar tapi dengan tampilan terbalik (mirror dari gambar -a- ).

c) Tempelkan dengan lem gambar dari langkah -a- pada karton, setelah lem kering maka gunting sesuai gambar. Untuk tempat yang sulit digunting, gunakan cutter. Memakai cutter seperti memakai gergaji.

d) Gunting gambar dari langkah -b-, tempelkan pada karton dari langkah -c- disisi yang belum ada gambarnya.

e) Beri gambar detail (arsiran, hiasan, dll) pada wayang, atau langsung diberi warna sesuai keinginan.

f) Sambungkan bagian yang bergerak dari wayang :

kaki, lengan, belalai. Supaya bagian tersebut tersambung tetapi dapat digerak-gerakkan, sambungan engsel. Untuk membuat engsel gunakan batang plastik diameter 1.5 ~ 2 mm, panjangnya lebih panjang dari tebal 2 buah karton / kulit wayang. Tumpuk dua sendi anggota badan wayang, kemudian buatlah lubang pada engsel sendi tersebut. Masukkan batang plastik pada sendi tersebut, pastikan ada lebih di dua sisi. Panasi batang plastik di satu sisi, dengan pelat logam yang telah dipanaskan (jangan menggunakan solder listrik, panas solder listrik konstan sehingga membakar habis plastik), bentuklah batang plastik bulat setengah bola (asal lebih besar dari lubang sendi). Lakukan hal yang sama di satu sisi engsel yang lain. Batang plastik untuk engsel dapat dibuat dengan cara memotong tutup botol plastik, atau bahan plastik keras/kaku lainnya.

g) Beri gagang : untuk badan wayang, dan bagian yang bergerak. Gagang dapat dibuat dari bambu. Bisa digunakan sumpit bambu dan tusuk sate. Batang yang kurang panjang bisa disambung, diikat dengan benang. Gangang yang menempel pada wayang, dibuat belah dua. Gagang ditempelkan pada wayang dengan cara diikat, gunakan jarum jahit untuk melakukannya.

Cara 2:

Seperti langkah -1:a- Gambar yang telah dicetak digunakan sebagai pola/sablon/mal. Pindahkan gambar ke karton/kulit. Gunting/tatah wayang sesuai gambar.

KETERANGAN:

Pindahnya Keraton Kasunanan dari Kartasura ke Desa Solo (sekarang Surakarta) membawa perkembangan juga dalam seni pewayangan. Seni pewayangan yang merupakan seni pakeliran dengan tokoh utamanya Ki Dalang adalah suatu bentuk seni gabungan antara unsur seni tatah sungging (seni rupa) dengan menampilkan tokoh wayangnya yang diiringi dengan gending/irama gamelan, diwarnai dialog (antawacana), menyajikan lakon dan pitutur/petunjuk hidup manusia dalam falsafah. Seni pewayangan dapatdigelar dalam bentuk Wayang Kulit Purwa, dilatar-belakangi layar/kelir dengan pokok cerita yang sumbernya dari Mahabharata dan Ramayana, berasal dari India. Namun ada juga pagelaran wayang kulit purwa dengan lakon cerita yang di petik dari ajaran Budha, seperti cerita yang berkaitan dengan upacara ruwatan (pensucian diri manusia). Pagelaran wayang kulit purwa biasanya memakan waktu semalam suntuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.